Mengasuh Layaknya Mengasah Permata

Mengasuh Anak Menjadi Permata. Bismillah.

Setelah jadi orang tua, pastinya kita ingin sekali mengasuh anak dengan sebaik-baiknya. Namun, selalu muncul kekhawatiran akankah bisa mengasuh mereka dengan baik hingga dewasa. Terutama adanya kekhawatiran mampukah membantu anak-anak mengembangkan potensi-potensi dalam diri mereka agar berkembang dan bermanfaat bagi banyak orang.

Kadang kala rasa khawatir itu berangkat dari pengalaman sendiri yang dulu mungkin telah banyak salah mengambil langkah sehingga tidak maksimal menemukan dan mengembangkan potensi diri. Bagaimana seharusnya mengasuh mereka?

Nah, buku yang kali ini launching ditulis berdasarkan kekhawatiran tersebut. Merasa kalau hidup selama lebih dari 30 tahun ini ternyata masih saja belum mengenali diri dengan baik. Akhirnya, setelah punya anak bertekad menjadi ibu yang bisa membantu anak-anak menemukan jalan itu. Yah, jalannya tidak mudah, tetapi bukankah mengasuh itu selayaknya kita mengasah permata? Mengasah sedikit demi sedikit sampai anak-anak itu menemukan kilaunya?

Buku “Mengasuh Anak Menjadi Permata” ini juga ditulis untuk menjawab pertanyaan yang seringkali mampir dalam diskusi bersama para ibu, “Gimana caranya mengenali bakat anak?” atau “Gimana caranya tahu bakatnya anak?” Alhasil, buku ini hadir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai bekal para ibu untuk mencermati potensi anak-anaknya.

Berbekal dengan pengetahuan dan ilmu yang didapat selama belajar psikologi, kembali belajar tentang bakat dari berbagai sumber, plus hasil kontemplasi sebagai seorang ibu, buku ini diupayakan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang seringkali hadir sepanjang proses menemani anak. Mulai dari memahami arti potensi, bakat, membahas tentang teori-teori yang bisa membuat kita mudah memahami tentang arti potensi itu, sampai cara menemukannya.

Fokus utama dalam buku ini sendiri bukan tentang cara praktis menemukan bakat anak, melainkan bagaimana sebagai orang tua kita menjadi orang tua yang mampu untuk mendampingi anak-anak menemukan potensi terbaiknya. Untuk itu sebagai orang tua kita butuh dua bekal: pengetahuan dan sikap yang tepat. Buku ini membahas kedua hal itu. Tidak hanya membekali orang tua tentang memahami bakat anak beserta jenis-jenisnya, tetapi bagaimana seharusnya sikap kita sebagai orang tua untuk menumbuhkan potensi itu.

Sebab, ada kalanya yang membuat anak tidak berkembang itu bukan karena mereka tidak menemukannya, melainkan kita sebagai orang tua telah sudah salah bersikap. Sikap yang membuat anak-anak menjadi terbatas dalam mengeksplorasi diri dan potensinya. Sampai di usia dewasa akhirnya bingung harus mencari jati diri ke mana.

Buku ini tidaklah tebal, hanya 167 halaman saja. Alhamdulillah setelah beredar lebih dari 2 tahun dalam bentuk naskah, setelah melewati masa pandemi, akhirnya dipinang oleh BIP Digital, di bawah bendera Gramedia. Rasanya penuh syukur sekali karena bisa menjadi salah satu penulis yang bukunya diterima oleh Gramedia.

Karena digital, jadi bentuknya e-book. Buat teman-teman yang suka baca buku digital bisa mampir ke Gramedia Digital atau langsung ke sini aja.

Apakah akan ada buku cetaknya? Doakan saja, masih dalam proses memikirkan gimana caranya buku ini bisa tersebar lebih banyak. Semoga ada jalan untuk menjadikannya buku cetak sehingga bisa menjangkau teman-teman yang mungkin kurang nyaman untuk membaca melalui e-book.

Leave a comment