Well, tidak berasa sudah sampai di pekan kedelapan tahap ulat di hutan kupu cekatan #3. Ternyata di penghujung tahapan ini ada sebuah kewajiban untuk mencari teman seperjalanan, sebelum masuk ke tahap selanjutnya. Buddy system. Sebuah sistem yang mana kita harus mencari teman untuk saling memotivasi karena di tahap selanjutnya, sepertinya akan lebih intens dalam mempraktikkan apa yang sudah dipelajari dari kemarin.
uddy, apa itu? Ketika mendengar pertama kali kalau di pekan ini harus punya buddy, pikiran langsung mandeg sesaat. Siapa yang mau jadi Buddy-ku? Itu pikiran yang pertama kali terlintas. Soalnya selama belajar lebih sering jadi single fighter, dibandingkan cari teman. Sejak dulu memang lebih suka belajar sendiri, bahkan ketika sedang ikut pelatihan luring sekalipun.
Pencarian buddy ini memaksaku untuk keluar dari zona nyaman. Selama ini sebagai single fighter aku tidak terlalu suka menyapa orang terlebih dahulu, kecuali memang sudah kenal. Bertemu orang baru dari titik nol, kemudian harus bercerita tentang diri sendiri, sungguh bukan aku. Maksudnya, sudah lama tidak aku lakukan. Selama ini aku berada di lingkungan yang membuatku lebih memilih sendiri, jika memang di luar urusan pekerjaan.
Keluar dari zona nyaman, menyesuaikan dengan tantangan dan beradaptasi dengan cepat, mungkin itu yang aku alami. Diawali dengan memikirkan siapa kira-kira yang bisa diajak untuk bekerja sama.
Pertama memilih seorang teman yang walaupun baru kenal, sepertinya aku bisa nyaman untuk bercerita. Setiap kali buka aplikasi Facebook, postingan dia selalu paling atas, “Wah, jangan-jangan sebuah pertanda,” pikirku. Apalagi aku kagum dengan kemampuannya menggambar, sehingga ingin sekali bisa intens untuk berinteraksi, siapa tahu jadi bisa kecipratan bisa menggambar juga. Eh, ternyata beliau sudah dapat buddy duluan. Jadi, agak minder, hahahaha, karena belum ada orang yang ngajakin jadi buddy. Akhirnya, merasa “Ya, sudahlah, nanti-nanti saja pilihnya.”
Setelah banyak mengobrol di grup regu, akhirnya iseng mengajak karegu untuk jadi buddy. Ternyata beliau juga sudah melamar orang lain. Hihihi, “Duh, nasib!” Lagi-lagi gagal karena lamaran karegu diterima oleh buddy-nya. Lanjut, iseng saja komentar di postingan salah satu teman lagi, eh, ternyata memang, ya kalau jodoh itu datangnya di saat yang tidak terduga. Dari pertanyaan singkat di kolom komentar, malah berlanjut memutuskan untuk menjadi buddy satu sama lain. Namanya Mba Aya.
Mungkin memang begitu, ya. Ada kalanya kita harus melepas ego pribadi, mengeluarkan diri sendiri dari zona nyaman, agar bisa terus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan. Beradaptasi, sebuah fungsi kehidupan yang seringkali tidak bisa dilakukan ketika sudah di masa dewasa. Sebab, kita terkadang terlalu lelah untuk menjalani hal baru.
Namun, ada sebuah kebaikan yang aku dapatkan dengan menjadikan Mba Aya sebagai pasangan. Aku merasa ada banyak kesamaan yang tidak bisa dijelaskan. Beberapa masalah yang Mba Aya sebutkan bisa aku sandingkan dengan pengalamanku dahulu, yang juga pernah berada di titik yang sama. Mungkin bedanya, aku dikelilingi oleh orang-orang yang bisa membantuku untuk segera mengatasi masalah itu, sedangkan Mba Aya tidak.
![](https://matasyaq.wordpress.com/wp-content/uploads/2022/03/jurnal-ulat-8.jpg?w=819)
Kesamaan-kesamaan yang ada membuatku yakin Allah tidak akan mempertemukan dengan orang yang salah. Bahkan semua kebetulan itu adalah jalan dari Allah yang tidak bisa dipungkiri, hadir karena memang begitulah jalan yang harus ditempuh.
Sebagai hadiah aku memberikan sebuah video yang berisikan kalimat motivasi. Harapannya Mba Aya akan selalu bisa memutarnya ketika sedang merasa lelah selama perjalanan di tahapan berikutnya Bunda Cekatan ini. Videonya berdurasi 2 menit 35 detik, berisikan rekaman suara dan teks motivasi.
Sedari awal mendengarkan cerita dan aliran rasa dari Mba Aya aku memang sudah merencanakan untuk membuat video ini. Sekalian menantang diriku untuk membuat video dengan teks seperti yang diidam-idamkan. Jadilah video ini adalah video pertama yang aku buat dan menjadi kado istimewa karena langsung diberikan kepada yang membutuhkan.
![](https://matasyaq.wordpress.com/wp-content/uploads/2022/03/jurnal-ulat-8-1.jpg?w=819)
Yah, karena video gak bisa diunggah di sini. Namanya juga hadiah istimewa, untuk Mba Aya saja deh. hehehe..
Semoga dalam perjalanan kita menjadi lebih baik di dunia akan menemukan orang-orang yang pas dalam mendukung upaya kita itu.
Bismillah.